GANTI STRATEGI

Kebobolan enam gol di enam laga terakhir pada lanjutan Super Liga menggambarkan cukup rapuhnya benteng pertahanan Singo Edan. Akibatnya, Arema pun kini terlempar di peringkat 12 klasemen sementara dan semakin mendekati zona play off dan degradasi. Kondisi seperti ini membuat pelatih Gusnul Yakin melakukan pembenahan di sektor pertahanan meski boleh dikatakan terlambat. Koordinasi antar defender di lini belakang serta kecerdikan membawa pergerakan dan serangan lawan akan terus ditingkatkan. Sebelumnya, mantan pelatih Persibo Bojonegoro ini juga terus mengasah finishing touch pemainnya yang lemah hingga kesulitan mencetak gol.

Belum lagi, sang juara Copa Indonesia dua kali ini dituntut siap menghadapi Persitara Jakarta Utara di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Minggu (17/5) mendatang. Jala gawang Arema haram kebobolan demi memenuhi target menuai kemenangan di match day ke 30-nya. Pasalnya, tiga poin sangat penting bagi Arema untuk membuka jalan menjauh dari ancaman terjerumus ke zona play off dan degradasi. Jika hasil seri atau kalah lagi, nasib Arema akan terburuk. Bahkan tuntutan meminta segera mundur dari kursi jabatan sebagai pelatih sepertinya sudah tidak bisa dibendung lagi.

‘’Koordinasi pemain dalam menyusun pertahanan juga terus kami tingkatkan lagi. Terutama dalam hal komunikasi, dan pemahaman pemain dalam upaya mengatasi serangan lawan,” terang Pelatih Arema, Gusnul Yakin , kemarin.

Di sisi lain, perubahan pola baku permainan sepertinya juga akan dilakukan Arema untuk memperkuat benteng pertahanan. Hal ini menyusul pola empat defender flat Arema yang selama ini menjadi andalan pertahanan Singo Edan ternyata mudah ditembus lawan menilik dari perjalanan tim di enam laga terakhirnya. Arema siap memberikan kejutan kepada Persitara dengan tampil beda untuk mengejar kemenangan laga kandang.

‘’Perubahan pola baku permainan di lapangan sudah biasa kami lakukan selama ini. Saat ini, yang terpenting adalah terus melakukan pembenahan dan menyiapkan diri semaksimal mungkin untuk lawan Persitara,” kilah Gusnul.