MENANG LAGI

Gol semata wayang yang dicetak Fabiano Beltrame, defender Persela, kegawangnya sendiri, mengantarkan Arema unggul 1-0 dalam derbi Jatim, semalam di Stadion Kanjuruhan. Gol terjadi, setelah tendangan bebas Chmelo Roman ke tiang dekat, disambut Fandy Mochtar dan Abubakar Kieta. Bola liar itu oleh Fabiano dicoba dihalau, tapi justru masuk ke gawang sendiri.

Meski demikian, perjuangan tim asuhan Gusnul Yakin, tetap patut mendapat acungan jempol. Berkali-kali duet striker Patricio ‘Pato’ Morales dan Udo Fortune, memporak-porandakan pertandingan Laskar Joko Tingkir.

Berkat penampilan cemerlang kiper Fauzal Mubaroq, membuat gawang Persela hanya sekali kebobolan. Padahal jika melihat jumlah tendangan pojok, maupun goal position, sangat berbeda jauh. Arema benar-benar menguasai jalannya pertandingan.

Bukan itu saja, komposisi berbeda yang dipakai Gusnul, juga membuat Persela tidak berkutik. Marcio Souza yang menjadi momok, berhasil dimatikan pemain-pemain Arema. Zona marking yang diterapkan, juga berhasil meredam gempuran Persela.
Padahal, Gusnul semalam memakai pola yang berbeda, dibanding saat Arema mengalahkan Persiwa, minggu lalu. Meski tetap dengan pola 4-4-2, tapi Gusnul menggeser posisi Fandy Mochtar agak ke tengah, duet dengan Ahmad Bustomi. Sementara Chmelo Roman, ditarik agak ke samping.

Tapi komposisi itu kerap berubah. Perpindahan pemain yang dinamis, menjadikan Persela sulit mengantisipasi arah serangan Arema. Mau tidak mau, pelatih M Basri, harus sering meminta pemainnya disiplin menjaga daerah.

Pun termasuk serangan balik yang dibangun Persela, sering terhenti di barisan pertahanan Arema yang tampil cukup apik. Duet Kieta dan Suroso yang didukung Erick Setiawan plus sang kapten, Alexander Pulalo, membuat gawang Dadang Sudrajat, nyaris tak mendapatkan serangan berarti.

Sepanjang pertandingan, tercatat hanya sekali Dadang melakukan penyelamatan. Yakni saat tendangan bebas Marcio dari sektor kiri gawang Arema. Tendangan yang mengarah ke mulut gawang itu, berhasil ditinju keluar. Selebihnya, bola selalu mental di benteng pertahanan Singo Edan