03 April 2009

RESTUI KANJURUHAN


Harapan pecinta sepak bola Malang Raya menikmati partai usiaran di kawasan Malang, terjawab sudah. Kombes Pol Drs Rusli Nasution, Kapolwil Malang mengisyaratkan wilayahnya tidak mengharamkan sepak bola digelar di Stadion Kanjuruhan atau pun Gajayana Malang.

‘’'Tidak ada masalah. Selama kondisinya memungkinkan, silakan saja. Lagi pula, suporter Arema atau Persema sekarang ini sudah sangat baik. Mereka bisa bertindak fair kok kalau kesebelasannya main tidak bagus,’’ papar Rusli kepada Malang Post di VIP Room Bandara Abdurahman Saleh Malang, Kamis siang.

Menurut Rusli, setelah usai coblosan 9 April mendatang, BLI dipersilakan menggelar pertandingan sepak bola di Malang Raya. Jika pertandingan itu akan dimulai 16 April mendatang, maka jadwal itu sudah di atas jadwal utama kegiatan Pemilu. ‘’Kapolda sudah instruksi, sebelum Pileg tidak boleh ada sepak bola,’’' ucapnya.

Bagi Polwil Malang, lanjut mantan Direskrim Polda Jatim ini, pertimbangan memberikan izin pertandingan sepakbola tidak hanya menyangkut keamanan semata. Lebih dari itu, Polwil Malang juga menghitung kekuatan personel yang dimilikinya. Di mana sekarang ini, 2/3 kekuatan personel dikerahkan untuk kegiatan pengamanan Pemilu.

‘’'Anda bisa bayangkan, sekitar 6 ribu orang kita kerahkan untuk memantau Pemilu. Sisanya, yang 1/3 tetap jalan untuk kegiatan pelayanan umum. Bagaimana mungkin, kita mengizinkan sepakbola kalau personel kita tidak mencukupi,’’ tuturnya bernada halus sekali.

Di sisi lain, Rusli mengingatkan, perkembangan politik di tanah air khususnya Malang Raya diyakini tetap dalam kondisi naik turun. Jika situasi politik usai coblosan 9 April mendatang eskalasinya sudah turun, personel yang dibutuhkan tentu akan menurun drastis. Maka pengamanan sepakbola bisa diperhatikan secara maksimal.

‘’Perkiraan kami, setelah coblosan situasi sudah politik sudah turun. Kalau masa-masa penghitungan saja, tidak akan butuh banyak personel. Intinya pemberian ijin sepakbola itu hanya pada personel saja. Kalau personelnya kurang, masa mau kita paksakan sepakbola main di sini,’’ ujarnya.

Digambarkan Rusli, mengamankan sepak bola tidak sekadar berdiri di pinggir lapangan saja. Lebih dari itu kesigapan dan ketelitian tetap dibutuhkan secara maksimal. Kegiatan yang melibatkan masyarakat umum seperti sepakbola tidak mungkin hanya bermodal jumlah personel saja, tetapi juga kemampuan.

'’’Seperti mereka (petugas) itu hanya kerja di lapangan saat sore sepak bola main. Padahal, pagi harinya mereka sudah kerja. Kalau kondisi seperti sekarang dipaksakan, Anda bisa bayangkan, betapa capeknya mereka jika harus ngawasi pertandingan sepak bola,’’ katanya.
Ditambahkan dia, BLI dipersilahkan mengajukan jadwal serta kesebelasan mana saja yang akan bertanding di wilayah Polwil Malang, utamanya di Malang. Secara profesional, Polwil akan menguji dan menilai kemudian baru memutuskan apakah Malang Raya bisa dijadikan arena pertandingan oleh BLI. ‘’Kuncinya, pokok digelar usai coblosan tidak ada masalah,’’ pungkasnya.

Seperti diberitakan Malang Post sebelumnya (31/3), Direktur Umum BLI, John Halmahera pada Senin (30/1) lalu meninjau Stadion Kanjuruhan, untuk melihat kesiapan stadion yang akan dipakai laga tunda pertandingan-pertandingan yang tidak dapat digelar karena berbarengan dengan pileg.

Selain Kanjuruhan, BLI juga meneliti beberapa stadion di delapan kota/kabupaten lain di Indonesia. Namun kans Kanjuruhan untuk dijadikan venue sangat besar. Bahkan setelah meninjau Kanjuruhan, John juga langsung menuju ke Mapolres Malang untuk meminta izin. Pihak Polres sendiri mengakui hal tersebut. Sedianya pertandingan-pertandingan itu akan digelar mulai 16 April hingga 5 Mei mendatang.

Ketika meminta izin ke Polres, pihak polres berjanji akan segera membahas. Namun dengan izin yang diberikan Kapolwil kemarin, tampaknya laga-laga itu tinggal menunggu waktu digelar di Stadion Kanjuruhan.

Comments :

0 comments to “RESTUI KANJURUHAN”

Post a Comment

Link

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by Arema Singo Edan