
Suroso dkk pun nyaris malu usai tuan rumah membuka keunggulan terlebih dahulu berkat gol gelandang Danilo Fernando (Brasil) menit 24. Awak Arema patut berterimakasih dengan Fandy ’Carlitos’ Mochtar yang menjadi penyelamat muka tim.
Gelandang asal Ternate ini cetak gol melalui heading dengan menjatuhkan badannya memaksimalkan umpan tarik Fortune Udo, lima menit setelah turun minum.
Hasil tersebut tentunya sangat merugikan Arema. Singo Edan kini masih tertahan di peringkat 11 klasemen sementara dengan koleksi 36 poin dari 27 kali penampilannya.
Belum lagi, di atas kertas Arema memiliki materi pemain lebih bagus dibanding lawan yang kini masih berkutat di dasar klasemen. Tapi, Alexander Pulalo dkk tidak dapat memaksimalkannya.
Di babak pertama, Arema bermain dengan tempo sangat lambat yang tidak menggambarkan karakter khas tim yakni main cepat dengan mengandalkan satu dua sentuhan.
Hal itu semakin diperburuk dengan penampilan striker Buston Nagbe Browne (Liberia) yang terkesan malas sehingga seringkali kehilangan bola ketika tim sedang menyusun serangan. Dia tampil starter mengisi pos Patricio Morales yang absen akibat cedera otot paha kiri. Buston ditarik keluar menit 35 digantikan Fandy.
Walhasil, kondisi itu mampu dimaksimalkan pemain-pemain Deltras sehingga lahirnya gol Danilo yang tampil lebih menekan. Arema sesekali membahayakan gawang Arema dengan counter attack. Diantaranya shooting datar Fortune Udo semenit setelah gawang Arema yang dikawal Dadang Sudrajat kebobolan.
Selain itu, tendangan spekulasi Sambiring Usman dari luar kotak penalti juga masih mampu digagalkan kiper lawan, Syaifudin. Skor 0-1 untuk keunggulan Deltras bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Arema berusaha bangkit dengan coba mempercepat tempo permainan dan lebih menyerang dengan skema 4-3-3. Fandy dan Arif ditempatkan sebagai pendamping Fortune sebagai mesin gol.
Strategi itu membuahkan hasil hingga terciptanya gol Fandy. Gol itu disambut gembira awak Arema dan sekitar 500 Aremania yang datang langsung ke stadion. Disisi lain, gol cepat Fandy cukup mengagetkan kubu Deltras. Akibatnya, Arema mampu menguasai jalannya permainan sepanjang babak kedua.
Tim berlogo kepala singa ini nyaris mencetak gol melalui heading Sambiring menit 61 namun arahnya tipis diatas mistar gawang lawan. Peluang emas juga didapat Fortune yang mampu melepaskan kawalan para defender Deltras. Sayang, tendangan lemahnya saat coba melewati hadangan Syaifudin menyamping tipis di sisi kanan gawang lawan.
Di babak kedua, Gusnul melakukan pergantian dengan mengeluarkan Arif Suyono dan Chmelo Roman dengan memasukkan Hendra Ridwan dan Erick Setyawan yang terlihat kehabisan stamina.
’’Kami harusnya menang lawan Deltras sebab banyak menciptakan peluang cetak gol. Sayang, peluang itu banyak yang gagal. Kami tentu sangat kecewa dengan hasil ini, sebab target kami adalah menang. Pasti, kami akan menjadikan pertandingan ini sebagai bahan evaluasi sebelum tim giliran hadapi PSM di Makassar, 3 Mei nanti,’’ terang Pelatih Arema, Gusnul Yakin kepada Malang Post, seusai laga.
Kubu Deltras sendiri bukan tanpa peluang di babak kedua. Peluang terbaik anak suhan Muhammad Zein Alhadad ini tercipta melalui shooting Gustavo Chena dan Danielo Fernando di akhir-akhir babak kedua.
Beruntung, kiper Arema, Dadang Sudrajat dan barisan belakang Arema mampu menghadangnya sehingga gawang Singo Edan tak lagi kebobolan. Dalam laga itu, enam kartu kuning dikeluarkan wasit M Syafei (Bandung). Diantaranya, empat untuk pemain Arema dan dua sisanya untuk pemain Deltras.
’’Kami tentu kecewa dengan hasil ini. Kami kembali tidak mampu mendapat tiga poin. Permainan anak-anak sudah bagus. Sayang sekali, kami kesulitan mencetak gol karena pertahanan Arema yang sangat solid. Kami memang tahu, Arema adalah tim bagus, dan memiliki materi pemain lebih bagus dibanding Deltras. Tapi, anak-anak sudah berjuang keras, meski hasilnya hanya imbang ,” terang Mamak, sapaan akrab Alhadad, terpisah.
Comments :
0 comments to “Nyaris Malu”
Post a Comment