01 March 2009

PEMBANTAIAN DI KANJURUHAN

Mimpi buruk itu benar-benar terjadi di Stadion Kanjuruhan. Arema dibantai lima gol tanpa balas. Bahkan kekalahan semalam, adalah kekalahan terbesar yang terjadi di Bhumi Arema. Praktis, Arema benar-benar ‘mampu’ mencetak sejarah pada perjalanan tim yang berdiri 1987 ini.

Dan pembawa bencana itu adalah Persipura Jayapura. Tim yang dikalahkan Arema saat merebut gelar Copa Indonesia kedua, tahun 2007 lalu.

Meski sejak awal sudah diprediksi bakal sulit bagi Arema mengimbangi Persipura, tim penghuni puncak klasemen Indonesia Super League (ISL). Tapi tak ada yang menduga jika Singo Edan, bisa kalah demikian telak.

Padahal, Persipura semalam justru lebih banyak melakukan counter attack. Lima gol yang dihasilkan Ernest Jeremiah, Alberto Goncalves dan Boas Salosa, semuanya dari sebuah skema serangan balik yang sangat brilian.

Tim Mutiara Hitam juga pantas memenangkan pertandingan tersebut. Mereka sangat tenang bermain dan disiplin. Bahkan, Persipura seperti mengajari Arema bagaimana bermain bola.

Bukan lantaran pemain-pemain Persipura yang didominasi pemain senior, sementara di Arema justru mayoritas pemain usia muda. Tapi dari skema permainan, skill individu pemain, stamina sampai strategi, Persipura unggul segala-galanya.

Selain itu, semangat dan daya tanding saja tidak cukup untuk bisa mengalahkan tim superior. Meski Suroso dkk sempat menguasai jalannya pertandingan, tapi hal itu tidak menolong mereka untuk bisa membahayakan gawang Jendri Pitoy.

Bagaimana tidak, sepanjang pertandingan, hanya sekali Jendri melakukan penyelamatan. Yakni saat mementahkan heading Fandi Mochtar. Selebihnya, serangan Arema selalu kandas di pertahanan Persipura.

1 comment:

  1. Pecat Gusnul Yakin dan gantikan dengan Raja ISa

    ReplyDelete

Link

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by Arema Singo Edan