
Barisan belakang Arema sepertinya dalam kondisi mengkhawartirkan dan harus segera dibenahi. Terbukti, dari empat laga terakhirnya di putaran kedua Super Liga, sudah kebobolan sepuluh gol. Catatan itu tentu sebuah hal negative yang sedang dialami Singo Edan, julukan Arema. Bahkan, Arema kini mengalami minus enam gol hasil selisih total jumlah mencetak gol dan gol kemasukkan tim hingga match day ke 21.
Tak salah, catatan itu menjadi bagian pekerjaan rumah dari tim pelatih Singo Edan seiring mendampingi Suroso dkk menuntaskan perhelatan kompetisi musim ini. Pembenahan salah satunya teruju pada sektor penggalangan skema pertahanan. Sehingga jala gawang Arema tidak akan kembali mudah dibobol lawan di laga berikutnya.
Belum lagi, Arema harus siap menjamu Persiwa Wamena di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Minggu (8/3) malam. Laga ini akan menjadi ujian sejauhmana kekokohan skema pertahanan yang digawangi duet stopper Suroso dan Boubacar Kieta itu. Rugi besar jika Arema kembali kalah seperti saat dibantai 0-5 oleh tamunya Persipura Jayapura, pekan lalu.
‘’Skema pertahanan memang menjadi bagian pembenahan tim sebelum lawan Persiwa. Koordinasi pertahanan harus benar-benar solid, jangan seperti saat tim hadapi Persipura, lalu. Komunikasi antara lini belakang dan tengah harus maksimal dalam menerapkan skema pertahanan,” terang Gusnul Yakin, pelatih Arema kepada Malang Post, kemarin.
Haram bagi Arema jika sampai gawangnya menjadi lumbung gol lawan-lawannya. Pasalnya, tim juara Copa Indonesia dua kali ini membutuhkan kemenangan demi memperbaiki posisinya meninggalkan papan tengah klasemen. Arema kini tertahan di peringkat 11 klasemen sementara dengan koleksi 27 poin. Ya, raihan itu berselisih 19 poin dari pemuncak klasemen sementara Persipura Jayapura (46 poin).
Sekadar diketahui, 10 gol yang bersarang ke gawang Arema meliputi saat tim dikalahkan Persik Kediri 0-1 di Malang (2/2), kalah 0-4 dari Sriwijaya FC Palembang di Palembang (12/2) dan kalah 0-5 dan kekalahan telak dari Persipura. Dikatakan Gusnul, gol-gol itu tidak terjadi jika lini belakang dan tengah terus berkomunikasi hingga tidak munucul jarak posisi antar dua lini jauh berjauhan saat tim terkena serangan lawan.
‘’Kami harus terus berbenah dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang selama ini terjadi. Diantaranya dalam mengantisipasi serangan balik cepat lawan. Lini tengah dan belakang harus terus komunikasi dalam upaya bertahan bersama-sama saat tim diserang,” pungkas Gusnul.
Comments :
0 comments to “Empat Laga, Bobol 10 Gol”
Post a Comment