20 March 2009

CADANGAN LAMBAN


Skuad Arema mengisi jeda panjang kompetisi akibat penundaan jadwal Super Liga dengan melengkapi gelaran enjoy game. Sore kemarin, Singo Edan mengajak PS Alap-alap, anggota Divisi I Kompetisi Persema Malang sebagai partnernya. Ahmad Juprianto dkk melalui partai yang digelar di Stadion Gelora Brantas Batu itu dengan kemenangan 5-2 (2-1).


Meski menang, Arema tidak lepas dari aib. Hal itu buntut gawang Arema kebobolan dua gol oleh lawan yang kualitasnya jauh di bawah mereka. PS Alap-alap cetak gol melalui heading Tomy Andreas ’38 dan tendangan bebas Totok P ’79. Gol itu bersarang masing-masing satu gol ke gawang kiper Muhammad Yasir dan Kurnia Meiga Hermansyah yang tampil bergantian di 45 menit.

Sedangkan, lima gol kemenangan Arema disumbangkan oleh dua gol striker Ranu Tri Sasongko (11,37) dan Buston Nagbe Browne (74,90). Serta gol dari tendangan jarak jauh melengkung gelandang Ahmad Bustomi menit 53. Pada laga tersebut, pelatih Gusnul sengaja menurunkan sederetan pemain yang selama ini mewarnai bangku cadangan di saat tim menuntaskan laga resminya di Super Liga.

Secara permainan, Arema tampil kurang greget. Gusnul menyebut, pemainnya tampak malas-malasan ketika dituntut saling mendukung kinerja rekan setimnya. Tepatnya, saat mereka menguasai bola dengan lebih rajin bergerak tanpa bola demi memaksimalkan serangan. Sebaliknya, pemain malah sering kali banyak menonton saat rekan setimnya memegang bola, bukan lantas mencari ruang dan mendekat untuk meminta bola.

‘’Saya sengaja menurunkan sebagian besar pemain yang selama ini jarang dapat kesempatan tampil. Selama ini, banyak orang bertanya, mengapa mereka tidak dapat kesempatan main. Jawabannya, ya seperti di lapangan tadi, mereka tampil kurang greget karena malas dan sering jadi penonton saat temannya bawa bola. Harusnya, mereka tunjukkan seluruh kemampuannya meski hanya turun di enjoy game,” terang Gusnul kepada Malang Post.

Mantan pelatih Persiter Ternate ini mengatakan, kurang greget yang dimaksud adalah organisasi permainan antar lini per lini tidak berjalan maksimal. Pemain sangat lamban dalam mengalirkan bola. Selain itu, finishing touch pemain juga lemah sehingga banyak peluang mencetak gol gagal berbuah gol. Selain itu, kurangnya konsentrasi pemain di lapangan juga menjadi pemicu utama lahirnya dua gol lawan.

Penilaian sama disampaikan pelatih PS Alap-alap, Dominggus Nowenik. Sebagai mantan gelandang Arema di era Galatama, dia menyebut pemain-pemain yang selama ini mewarnai bangku cadangan Singo Edan tampil tidak sungguh-sungguh sepanjang 2x45 menit. Sebagai pemain professional, Ahmad Jupriato dkk seharusnya berlomba-lomba menunjukkan seluruh kemampuannya agar bisa bersaing dengan sederetan pemain yang selama menjadi pilar utama Arema.

‘’Sebagai mantan pemain Arema, Arema tampil tidak ada greget. Pemain-pemain yang selama ini menjadi cadangan, seperti tidak punya kemauan untuk menunjukkan seluruh kemampuannya. Padahal dari enjoy game seperti ini, bisa dijadikan ajang pembuktian mereka bisa lebih baik dibanding performance pemain utama tim. Kondisi ini harus segera dievaluasi,” terang Dominggus.

Comments :

0 comments to “CADANGAN LAMBAN”

Post a Comment

Link

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by Arema Singo Edan