
Kemandulan Arema dalam tiga laga perdananya di putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL) membuat pelatih Gusnul Yakin gelisah. Karenanya, begitu Yayasan Arema memberikan keleluasaan untuk mencari tambahan pemain asing, Gusnul memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Dua striker baru langsung direkrutnya yakni Fortune Udo (Nigeria) dan Buston Nagbe Browne (Liberia). Total saat ini Arema memiliki tiga striker asing. Sebelumnya, tim yang berjuluk Singo Edan tersebut sudah memiliki striker asal Cile Patricio Morales.
Menurut Gusnul, satu-satunya cara untuk meningkatkan produktivitas gol adalah dengan memiliki stok striker yang banyak. "Dengan adanya tiga bomber asing sekaligus akan membuat tim lawan takut. Kekuatan lini depan akan menjadi ancaman bagi tim lain," kata Gusnul.
Mantan pemain timnas era 1980 an tersebut menjelaskan, lini depan Arema tak lagi ditakuti sejak Emile Bertrand Mbamba out dari Arema. Kondisi itu diperparah dengan cederanya striker Emaleu Serge. Serge sendiri akhirnya dicoret karena cederanya dianggap akan berpengaruh terhadap produktivitasnya.
Ketiga striker asing yang dimilikinya itu, terang Gusnul, bisa saja langsung diturunkan dalam satu pertandingan sebagai penyerang. Namun, bisa juga, salah satu pemain lainnya bisa diturunkan menjadi gelandang serang.
Nah, striker yang diproyeksikan untuk menjadi gelandang adalah Patricio. Sebab, selama ini pemain berusia 31 tahun tersebut memang lebih banyak bergerak di semua lini. "Pato (panggilan Patricio) rajin bergerak. Selain di depan, terkadang dia bergerak di tengah, kadang dia juga ada di sayap," lanjutnya.
Hanya saja, ungkap mantan arsitek Persiter Ternate tersebut, penggunaan tiga striker atau dua striker dalam sebuah laga akan ditentukan oleh berbagai pertimbangan. "Saya akan menggunakan tiga atau dua striker tergantung tim lawan yang akan dihadapi Arema. Termasuk juga kebutuhan strategi Arema sendiri," sambung Gusnul.
Namun, saat menghadapi Persipura nanti, kelihatannya Gusnul masih belum bisa menerapkan strateginya. Itu karena dua strikernya yakni Fortune dan Buston masih belum mengantongi kelengkapan administrasinya. Mereka masih belum memiliki ITC (international transfer certificate), kitas (keterangan izin tinggal sementara), dan visa kerja.
Satu hal yang kelihatannya akan terjadi, dengan dikontraknya tiga striker asing akan membuat kesempatan dua striker lokal yakni Ranu Tri Sasongko dan Dendi Santoso mati kutu. Bisa jadi, Ranu dan Dendi akan menjadi cadangan abadi. Kecuali jika striker-striker asing tersebut tak bisa tampil karena akumulasi kartu atau cedera.
Comments :
0 comments to “Kembalikan Produktifitas Gol”
Post a Comment